Cerita Lucu Mulih Karaoke

Jumat, 29 April 2016

Jam 2 bengi Kasdi mulih soko cafe,,tekan omah ndelalah bojone durung turu ngenteni Kasdi bali,,,gloyar gloyor mlakune  mlebu omah nabrak lawang,,..GOBRAK!!!!!

Kasdi : " Aduh!!!! Lawang jebule "  ngelus ngelus batuke mrempul natap lawang

Bojone : " Pak ,,pak kowe iki nemen bojo meteng 5 sasi mbuk tinggal metu wae,,,soko ngendi kok lagi mulih?!! "

Kasdi : " Roke roke bune..karaoke....kepetuk kang george konco kuliah soko australia,,..trus diajak nak cafe bune"

Bojone : " Mosok??? kapan kowe ndue konco jenengane G E O R G E,,,to pakne? "

Kasdi : " iyo bune.,, mocone kui JOSS nama panjangane GOYANG SITIK JOSS!! " ngguya ngguyu mari kambon martil sak pakune

Bojone : " pak,,pak,,ngunukui sak durunge lungo mbok yo aku di jatah sek,,..wis seminggu ra mbuk keloni blass" karo kukur kukur ngisor weteng

Kasdi : " e...ee.. Aku mau ketemu PK bune!!" ( PK itu pemandu karoke yg menemani tamu di tempat karoke bajunya sexy )

Bojone : " Laah terus ??"

Kasdi : " Jarene PK,,bojo yen lagi hamil,,ojo di awori ndisik!!! " nyumet rokok,,cklek,,, sruuttt kuwebuuulll

Bojone : " Kenopo ???"

Kasdi : " Yen di awori,,,,nak mengko anak' e dewe lahir wedok gedene dadi PK ,,,gelem koe due anak dadi PK???"

Bojone : " Kok iso?? "

Kasdi : " Laa..anak durung metu,,, isih nak njero weteng ,,,wis di warai nyekeli MIC "

Bojone : " WONG EDIANN MIC MU KUI PAAKK!!

Cerita Lucu Sapi perah

Kamis, 21 April 2016

Pas dino minggu kasdi dolan nyang omahe kasni ndek deso maklum kasdi kuwi critane wong kuto.
Karo kasni si kasdi di ajak ndelok sapi nang  mburi omah, eh... kasdi kaget ndelok sapine kasni uwakeh tur guede - guede.

Kasni: Di,.. kowe gelem ra susu? yen gelem tak peresno??

Kasdi: (berlagak pinter) yo gelem to... tapi aku tak meres dewe yo..keciiiill...

Kasni: Yo wes,,tapi ati2 yo,.iki kalenge ( nyodorke kaleng adah susu )

Kasdi mlaku karo ndelengi sapi sing paling guwede, pikire kasdi sapi iki pasti susune uwakeh, soale awake paling gede ra mikir suwe - suwe kasdi langsung ndoprok nang isore sapi kuwi, tangane mulai meres - meres barange sapi kuwi, alon - alon, wes 10 menit di peres gak metu - metu susune kasdi mulai ra sabar,di prekes sak kuat -  kuate, ehh kok malah modot karo atos, Kroso ra penak kasdi takon karo kasni

kasdi: Sapi sing kuwi didol wae, wes ora metu susune, gawe opo di angon,,wes tuo sapi kuwi!!

kasni: (karo kemekelen) GUOBLOK KOWE DI...KASDI...KUWI SAPI LANANG, LAPO MBOK PERES..??DELOKEN MALEH MODOT BARANGE, NJALUK KAWIN KUWI..TANGGUNG JAWAB KOWE...

Kasdi: Azzuuu azu ( kisinan kukur kukur sirah karo mamah suket pakane sapi )

Kartini

Habis Gelap Terbitlah Terang

Habis gelap terbitlah terang
karena pembeda itu telah hilang
Karena jasamu kami bisa berjuang
karena jasamu kami bisa berbakti
Meski ibu Kartini telah tiada
Namun nama dan jasamu akan selalu di tekenang
Tanpamu mungkin kami hanya berdiam di rumah
Tak bisa berkarya untuk negeri ini
Terima kasih ibu Kartini
Atas kegigihan dan pengorbananmu
Untuk kemajuan negeri ini
Smoga kami bisa meneruskan cita citamu

Biodata Raden Ajeng Kartini

Lahir: Jepara, 21 April 1879
Meninggal: Rembang, 17 September 1904
Dimakamkan: Makam Keluarga Kartini
Pasangan/Suami: Raden Adipati Joyodiningrat
Anak: Soesalit Djojoadhiningrat
Orang tua: Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat (Ayah) & M.A. Ngasirah (Ibu)
Pendidikan: E.L.S. (Europese Lagere School)
Karya: Habis Gelap Terbitlah Terang
Penghargaan: 
Pahlawan Pergerakan Nasional (1964)Hari lahirnya ditetapkan sebagai Hari Kartini

Raden Ajeng Kartini

Dalam biografinya merupakan seorang pejuang emansipasi perempuan Indonesia. Kehidupan keluarga bangsawan Jepara sepertinya tidak berhasil menggoda RA Kartini untuk hidup bermewah-mewah. Kala itu, Kartini justru sibuk memikirkan kaumnya (perempuan Indonesia) supaya bisa mendapatkan Pendidikan dan berbuat lebih banyak lagi. Semangatnya yang begitu gigih untuk memajukan perempuan terangkum dengan jelas dalam karyanyaHabis Gelap Terbitlah Terang. Kartini memang sudah lama tiada, tapi jati diri Pahlawan Pergerakan Nasional ini akan terus menjadi inspirasi dalam perjuangan perempuan. Jejak perjuangan yang mengagumkan itulah yang berusaha kami angkat kembali melalui Biografi ini.

Biografi Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini dilahirkan di Jepara, Jawa Tengah, tanggal 21 April 1879. Ayahnya adalah Bupati Jepara, Raden Mas Adipati Aria Sosroningrat, yang tercatat merupakan salah seorang dari 4 orang berpangkat Kanjeng Bupati yang ketika itu mampu membaca, menulis dan berbicara dalam bahasa Belanda. Dengan status jabatan ayahnya yang tinggi memungkinkan bagi Kartini untuk bersekolah. Namun ada batasan yang tidak mungkin rasanya untuk dilanggar, sekalipun Ia anak Bupati: masa sekolahnya harus 'tamat' ketika usianya telah menginjak 12 tahun. Wanita berusia 12 tahun harus dipingit. Tidak diperkenankan keluar rumah lagi. Tugasnya hanya tinggal menunggu lelaki yang kelak datang untuk melamarnya. Ia akan membentuk keluarga baru. Dan kelak jika Ia mempunyai anak perempuan, ia pun akan menerapkan 'sistim' itu pula guna melestarikan adat istiadat leluhur. Begitu yang terjadi pada wanita Jawa waktu itu dan begitu pula yang harus dilakukan Kartini. Padahal Kartini mempunyai cita-cita yang amat tinggi. Ia ingin menjadi guru.

Ketika memasuki masa 'penantian' lelaki yang akan datang melamarnya, Kartini masih diperbolehkan 'berteman' dengan buku. Namun justru karena 'teman' nya itu wawasan dan pengetahuannya malah semakin terbuka. Ia malah semakin mengerti, adat-istiadat yang harus dipegangnya teguh-teguh ternyata erat-erat membelenggunya. Adat istiadat itu berlawanan dengan kodratnya sebagai manusia. Ia sangat yakir. Tuhan tidak pemah sekali-kali salah menciptakan dirinya sebagai manusia berjenis kelamin wanita. Yang jelas salah adalah makhluk ciptaan Tuhan bernama manusia yang menciptakan adat istiadat itu! Adat istiadat yang membuat cita-citanya menjadi guru laksana menyentuh langit!

Kartini sangat gelisah. Berulang-ulang Ia bertanya pada dirinya sendiri, mengapa hal itu harus terjadi? Mengapa kaum lelaki tidak harus mengalami seperti yang dialami diri dan kaumnya? Namun ia tidak menemukan jawaban yang memuaskan kegelisahannya. Yang ia tahu, itu semua karena adanya pagar teramat kuat bernama adat-istiadat. Itu saja.

Terbetik pula keinginan Kartini untuk melompati pagar teramat kuat itu dan ia yakin mampu melakuk annya. Ia merasa mampu mengejar cita-citanya menjadi guru. Namun yang tidak mampu dan tidak mungkin dilakukannya adalah mencorengkan arang di kening orang tuanya. Pendobrakannya pada adat istiadat sudah pasti akan membuat orang tuanya mendapat malu dan kehinaan yang sangat. Jelas Ia tidak berani dan juga tidak berniat membuat ayah dan ibunya mendapat malu dan kehinaan atas kelakuannya. Namun, apa yang harus Ia lakukan? Kartini tidak tahu jawaban pastinya. Dan itu semakin membuatnya gelisah.

Segala yang meresahkan hatinya, segala yang memenuhi benak dan pikirannya serta segala yang dirasakannya dengan kodratnya sebagai wanita Jawa diungkapkannya melalui surat-surat yang lantas dikirimkannya ke teman dekatnya, Abendanon, yang menjadi Direktur Pengajaran Belanda. Kelak, kumpulan surat-surat Kartini itu dibukukan dan diberi judul Door Duistemis tot Licht(Habis Gelap Terbitlah Terang). Selain surat pribadi kepada Abendanon, Kartini juga mengirimkan surat permohonan untuk mendapatkan bea siswa untuk bersekolah di Belanda.

Dalam masa pingitan, Kartini memang sempat 'melawan' pagar kuat itu. Perlawanannya ditunjukkannya dengan membuka Sekolah bagi ának-anak perempuan yang tinggal di sekitar kediamannya. Ia mengerti, amat banyak perempuan yang sama sekali tidak pernah mendapatkan pendidikan. Ia ingin berbagi. Diajarinya anak-anak perempuan itu membaca, berhitung, menyanyi dan aneka keterampilan layaknya yang biasa didapatkan di sekolah. Ia sangat senang bisa berbuat itu. Kepuasannya menjadi ‘guru’ sejenak mengobati kerinduannya untuk menjadi guru yang sesungguhnya.

Pagar kuat bernama adat istladat itu hampir saja bisa dilompati Kartini ketika datang surat dari Belanda yang mengabulkan permohonannya untuk bersekolah di Belanda. Bea siswa telah tersedia untuknya. Cita citanya menjadi guru bukan lagi seperti menyentuh langit baginya. Namun surat itu datang tidak tepat waktu. Masa pingitannya hampir berakhir. Bupati Rembang,Raden Adipati Joyodiningrat telah siap menjadi suaminya. Ia harus memasuki pintu rumah tangganya sendiri. Cita-citanya menjadi guru kembali laksana menyentuh langit!

Sekalipun dari balik tembok pingitan namun Kartini tahu, ada seorang pemuda cerdas yang sangat membutuhkan bea siswa untuk melanjutkan pendidikannya. Pemuda itu bukan berasal dari sukunya. Ia berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Agus Salim namanya. Kartini ingin berbuat baik bagi sahabat Sebangsanya itu. Ia pun kembali mengirimkan surat ke Belanda dan memohon agar bea siswa itu diberikan kepada Agus Salim. Sayang, Agus Salim tidak memanfaatkan kebaikan Kartini itu dengan alasan yang hanya Agus Salim sendiri saja yang tahu.

Kartini seketika melupakan keindahan suasana belajar di negeri Belanda ketika ia telah membuka pintu rumah tangganya sendiri. Ia telah bersuami. Ia telah menjadi milik seorang lelaki. Ia harus melayani lelaki itu dengan sebaik-baiknya seperti yang dilakukan ibunya terhadap ayahandanya. Sayang, usia Kartini tidak sepanjang angan-angan dan harapannya. 3 hari sesudah melahirkan putranya, Kartini kembali kepada Tuhan Yang Maha Pencipta dalam usianya yang terbilang sangat muda, 25 tahun. Ia meninggal dunia 17 September 1904. Raden Ajeng Kartini telah tiada. Keinginannya untuk melompati pagar kuat bemama adat istiadat itu kini telah diwakili perempuan-perempuan Indonesia. 

Habis Gelap Terbitlah Terang benar-benar menjadi kenyataan. Kondisi 'gelap' yang dialami Kartini telah berubah 'terang benderang' bagi perempuan-perempuan Indonesia lainnya. Itulah jasa besar Kartini yang tiada mungkin dilupakan oleh perempuan-perempuan Indonesia yang menjadi bebas sebebas-bebasnya untuk meraih apapun juga yang menjadi cita-citanya. Perjuangan yang dilakukan Raden Ajeng Kartini sangat dihargai Pemerintah Indonesia hingga putrid Jepara yang cantik itu dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional pada tahun 1964. 

Sekian uraian tentang Biografi RA Kartini - Pahlawan Pergerakan Nasional, semoga bermanfaat.

Cerita Lucu Juara Marathon

Selasa, 19 April 2016


Aku ndue konco sing bibire (maaf) sumbing jenenge Joko, koncoku iku tau juara lari maraton

Kasdi: eh ko..joko...kowe pas skolah SMA kae kok iso juara maraton rahasiane opo? ( opo wong sumbing iki due kelebihan ng pernapasan dadi mlayu jarak jauh mesti kuat pikirku)

Joko: nnyeepele ndi..ngasdi..aakcu nyakbenere meh ndi ntokke nyoko nyekolahan goro nggoro nggak mbayar ngespepe nyetahun..

Kasdi : trus hubungan opo kok juara lomba karo gak bayar SPP selama setahun?

Dadi joko iku mau crito yen ameh UN sarate kudu lunas SPP,lah duit SPP setahun soko wongtuone di entekke joko ora di bayarke,,nah kepala sekolahe ora bakal ngetokke joko trus oleh melu UN gratis,, yen iso juara lari maraton SMA tingkat kabupaten.

Kasdi : owh ngunu tah ko? Lah kok koe iso dadi juara trus persiapanmu karo rahasiane opo??

Joko : ngak perciapan mblas ndi..mmug phaas akcu lakri tak uat uatnho, akcu wesh ameh nyemaput, tapi njek ntak uat uatno, njero athiku aro wiridhan "NGESPEPE NGESPEPE NGESPEPE" campek tekan pinis akcu langsung ngledhak...cikilku nglocot akbeh ndi....Alhamdulillah njuara loro..

Kasdi: Oooooo.....( mantuk mantuk karo mbatin " ternyata wiridan SPP,,SPP,,,SPP ampek finish to?? " )

Usaha dan keterpaksaan bisa adalah dua jalan menuju keberhasilan.....

Cerita Lucu Pak guru Kasdi


Dino seloso pelajarane boso jowo ning kelas 5 SDN 01 Grobogan, Gurune gualak, jenenge pak Kasdi

Murid: SELAMAT PAGII PAAK.....
Guru : Selamat pagi!! pelajaran bab 3 di buka!! LAWAN KATA mengko tak bedek'i terus jawab bareng - bareng yo cahhh???
Murid: IYA PAAKK....
Guru  : Lawan kata LANANG??
Murid: WADON PAK!!
Guru  : Kalah?
Murid: Menang...
Guru  : Mati!!
Murid: Urip!!
Guru  : Susah!
Murid: Seneng!
Guru  : Mateng!!
Murid: Durung mateng!!
Guru  : Sing iki salah!!!
Murid: Sing iku bener!!!
Guru  : ( Nesu! ) Goblok!!!
Murid: Pinter!!!
Guru  : Ora ngono cah!!!
Murid: Iyo ngene pak guru!!
Guru  : (ngelu sirahe) Wes wes!!
Murid: Durung durung!!
Guru  : Meneeeeng!!
Murid: Ngomooong!!
Guru  : Iku ora pertanyaan, goblok!!!
Murid: Iki jawabane, pinter!!!
Guru  : Mati akuuu!!
Murid: Urip koweee!?
Guru  : Males ngajar aku cah!!!
Murid: Sregep dolanan kowe pak..
Guru  : Do edan kabeh!!!
Murid: Do waras Salok'e!!!
Guru  : Uweeeeeeeesss!!!
Murid: Duruuuuuuuung!!!
Guru  : Kenopo koe podo goblok??!!
Murid: Soale aku iki pinter!!
Guru  : Wani yo??
Murid: Gak Wedi !!
Guru  : Ngadek!!
Murid: Linggeh!!
Guru  : KAKEK ANE!!!
Murid: NENEK ENA!!!
Guru  : (stress) Pelajarane wes bubaarrr!!!!
Murid: Pelajarane durung mulaiii!!!
Guru  : Wes!!!! Goblokkk
Murid: Durung!!!! Pinterrr
Guru  : (pasrah) Lahh.. mboh..mboh..mboh!! Balek kabeh!!!
Murid: HOREEEE PULANG PAGIII......
Guru  : @#%&-&%$ ..........

Cerita Lucu Kasdi santri mbeling

Sertifikat SNI
Kasdi itu santri pondok, di pondok pesantrennya ada peraturan yg tidak jama'ah solat subuh akan di hukum oleh pengurus pondok.

Kasdi mbeling tiap malam suka keluar pondok, nongkrong ngopi, kadang nonton TV liga champion di kampung sampe larut, tiap pulang pondok pasti waktunya solat subuh,mata kasdi ngantuk air wudlu pun tak mampu usir rasa ngantuk nya.

Pas solat subuh kasdi berada di barisan depan saat sujud rokaat terakhir kasdi dah ga kuat nahan ngantuk, akhirnya tertidur sambil sujud,jamaah subuh sudah selesai tapi kasdi masih tertidur sambil sujud ,melihat itu Romo yai berdiri terus mendekati dan bangunin kasdi.

Kasdi bangun dan langsung duduk dari sujudnya terus melakukan dua salam kekanan dulu (assalamu'alaikum warohmatullah) baru ke kiri pas salam ke kiri muka kasdi natap dengkulnya Romo yai,kasdi kaget malah ngomong "ADUH KURANG AJAR" Geeerr!!! santri santri pada ketawa,,kasdi melihat keatas tiba tiba PLOKK!!!! Surban mendarat di pipi, kasdi langsung gledak!!!!

Cerita Lucu Pacare Kasdi

Critone Kasdi lan Kasni masih pacaran. Wong loro mau lagi malming nang Tawangmangu. Mergo asyik pacaran, gak kroso wis jam 12 bengi... Akhire nginep nang hotel.

Kasdi lan Kasdi mlebu kamar gawe jagani sing neko-neko, Kasni jupuk guling dideleh nang tengah gawe mbatesi turu. (Ojo ngeres disik sist bro... Bengi iki aman-aman ae...)

Isuke wong loro mau balik mulih. Kasdi mboncengno Kasni numpak sepeda montor. Dalan nang Tawangmangu menggak menggok lan munggah mudun. Ujuk-ujuk kacu-ne Kasni mabur njegur jurang. Kasdi mandek, trus dibelani munggah mudun jurang, nyebrang kali njupuk kacune Kasni. Sak wise kacu kecekel, trus diwenehno Kasni.

Tiba tiba.. PLAKK!! Kasdi dikaplok Kasni sampe ndlosor..

Kasdi: Kaget "Opo-o yank koq aku dikaplok? Kudune rak matur nuwun karo ngambung...?!"

Kasni: "Mek goro goro kacu wae sampeyan wani munggah mudun jurang nyebrang kali... Tapi ngopo mau bengi... NYEBRANG GULING WAE KOWE WEDI??!!!"

Kasdi mlongo koyo kebo, trus nyokoti ban sepeda motore...

Cerita Lucu Rebutan cewek

Kasdi karo paidjo lg berlomba ngrebut atine sulis

Sulis iku anggota grup Facebook guyonan jawatimuran poto profile ayu rambute dowo mripate belok di lensa ijo lambene abang mingir mingir.
malam minggu kasdi karo paidjo apel nak omahe sulis

Sulis bingung soale kasdi karo paidjo pingin dadi pacare,, akhire sulis nggawe pertanyaan,, sing paling bener jawabane berhak dadi pacare sulis,, kasdi karo paidjo setuju

Sulis: pertanyaan kanggo paidjo " apa ibu kota jawa timur??"

Paidjo : " insya allah kl ga salah  SURABAYA "  jawabe dengan mantap

Sulis : " BENAR!! trus buat mas kasdi siapa nama ibu dari gubernur jawa timur sekarang?"

Paidjo : "modyar we di,,,ora iso mesti we,,,,di,,, kasdi " karo ngguya ngguyu,,,terus joged 35 nak ngarepe kasdi

Kasdi : " Loo lah... Sing weruh sopo?? Aku wong jawa tengah je!! " bingung hawane kudu nggolek watu ameh di kletak kletak

Sulis : " NOL untuk kasdi ,,, pertanyaan buat paidjo, sebutkan salah satu nama pesawat terbang di indonesia?

Paidjo : " insya allah jawabane garuda indonesia"

Sulis : " BENAR ,,pertanyaan buat kasdi, siapakah pilot garuda indonesia jurusan surabaya - jakarta? "

Paidjo : " wkwkw swookooor gak iso meneh koe di kasdi!!! "  ngguyu ckakaan ngece kasdi karo jungkir walik

Kasdi : " pppaak pilot pesssawat ter,,,bang " jawab karo nangis megap megap terus  nggaduk nggadukno sirahe nak lantai

Sulis : " SALAH di ,,kasdi,," dan ini pertanyaan terakhir,nama panjangku iki sopo?"

Paidjo : " sulistiyo wati" jawab dengan PD nya

Kasdi : " aku wes ngaku kalah,,mencerah aku "  salaman karo paidjo lan sulis karo ngucapke selamat jadian

Paidjo : " hahaha paidjo mbuk lawan diii kasdi"  kemakinan karo nggandeng tangane sulis

Sulis : " Salah jo.,,tapi koe wis bener 2 koe berhak dadi pacarku "

Kasdi : " la jenengmu sing bener sopo?? "  sedih gagal due pacar

Sulis : " hembbb,,,  jenengku ki SULISTIYONO " senyum genit, manja, mripate karo kedep kedep ping pitu

Paidjo : HAAAH!! APAAHH!!?  kaget koyok kesetrum listrik

Kasdi : " BUONGKO KOWE JO!!! BADOKKEN KUI YONO!!!" ngguyu ngece karo joged joged terus jungkir walik nak ngarepe paidjo